-->

Monday, July 10, 2017

Kesabaran

Hanya dia,  sang purnama barat,  yang malam ini mengerti bahwa aku butuh cahayanya.
Bila sesal di hati muncul,  purnama itu kian indah ronanya.
Peristiwa kemarin memutar jejak hidup dari masa lalu.
Jangan menebak tentang apa hal ini.
Persepsi telah membunuh lebih banyak kehidupan lebih dari yang pernah terbayang olehku.
Hanya di dasar danau gelap dan dalam aku menyimpan kunci-kunci peristiwa.
Sepatutnya begitu,  karena pribadi yang tenggelam terseret arus yang tak kasat tidak selamanya menderita dalam nestapa.
Terkadang ia menginginkan itu.

Aku,  menginginkannya.
Dalam hati ini sesungguhnya lega.
Ranah kering tanpa tuan dibasuh hujan semalam.
Tunas yang tersemai oleh takdir kini tumbuh akarnya.
Yakin bahwa ada kesempatan untuk menjadi pohon besar nantinya.
Dia tahu tuan di sini hatinya baik,  sebab itu akarnya semakin kuat menancap,  batangnya meninggi dan besar,  serta daunnya keunguan.
Demi satu tujuan,  agar ia tampak dari kejauhan.

Nasib baik,  di suatu pagi matahari baru berjodoh kembali dengannya.
Nyanyian semalam rupanya terdengar.
Berita itu tersampaikan dengan sempurna oleh si penjaga malam,  dan berbalas.
Sebuah pesan telah ditinggalkan.
Di kulit batang pohon ini sudah ada petunjuk bagaimana caranya agar dapat bersemi lagi.
Walau penuh rasa rancu,  paling tidak aku tahu bahwa kabar baik juga telah dituliskan bagiku.
Seolah-olah semua penantian segera ada jawabnya.

NOTE:
Sisi romantis dari suasana sedih dan perang batin.

#citra_autisimo

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik komentar, kritik, atau saran anda di sini...

Arsip

addThis

addThis