-->
Anomali (56) Januari 2017 (31) Februari 2017 (25) Spesial (22) Humor (12) Liefde (12) Love Takes and Love Gives (11) Serba Serbi (7) Untitled (7) Pin-Pin-Bo (5) Opini (2) Kotak Sampah (1) Maret 2017 (1) Music (1) Penting! (1)
Showing posts with label Februari 2017. Show all posts
Showing posts with label Februari 2017. Show all posts

Thursday, March 2, 2017

28 Februari 2017

~penutup~
Mengucapkan selamat atas lulusnya sebuah ujian hidup adalah penting.
Setelah banyak berfikir dan melakukan,  ada jarak senggang yang bisa dipakai untuk beristirahat.

Jadilah manusia baru.
Mulailah memperbaharui sisi manusiamu.
Tidak ada acuan khusus untuk itu.
Paling tidak lakukanlah.

Pesan terkuat.
Sesuatu tentang enharmoni selalu hadir,  muncul ke dunia nyata.
Bekal yang seperti ini selalu memecah orientasi dan menyatukan pula bersamaan.
Ketika diriku diam dan pikiran berkelana,  jiwaku terbang bersamanya.
Ketika pikiranku diam dan diriku berziarah,  jiwaku juga terbang bersamanya.
Banyak waktuku untuk menyangkal dan disangkal pribadiku sendiri.
Dan waktu tidak pernah akan kehilangan maknanya.
Bila tiada yang baru ku bawa,  yang lalu pun tidak mengikatku lagi di masanya.
Melainkan dia terikat dengan baik kepadaku.
Bersamaku melanjutkan sisa perjalanan.
Kebebasan dalam jelmaan sang enharmoni.
Satu saja sosok imajiner yang berada di sana sudah cukup.
Menjadi baru setiap hari sudahlah cukup.
Aku tidak pernah memaksa batasnya terkelupas agar dapat ku injak dunia berkelebihan.
Makna sesungguhnya yang terkuak dari perjalanan singkat ini adalah :

"Apa saja,  apa pun itu,  yang pernah ku tuliskan sejak dulu sekali,  kemarin,  sekarang,  untuk nanti,  untuk setelahnya dan sampai seterusnya adalah hidup dan kenyataan."

"Jasadku,  jiwaku,  rohku,  kesadaranku,  batinku,  pikiranku,  dan segenap usahaku,  kami adalah hidup dan penerimaan."

"Kapan,  kenapa,  bagaimana,  berapa,  siapa,  apa,  dan dimana,  segala perkara hidup,  kami adalah mencintai dan dicintai,  mengasihi dan dikasihi."

Aku bukanlah pribadiku dalam opini dan keniscayaan.
Aku bukan juga pribadiku dalam sebutan naif.
Aku bukan dia yang seperti pribadiku.
Aku kuat dan selalu baru.
Aku sendirian.
Aku unik.
Aku spesial.
Aku bernilai.
Aku merelakan serta mengikhlaskan.
Tugasku hanya satu saja,  yaitu "Aku harus hidup,  lalu berbahagia. ".

#citra_autisimo



Tuesday, February 28, 2017

27 Februari 2017

~mukadimah~
Menyelaraskan bagian yang tidak lagi harmoni,  siapa pun kita,  kita selalu akan mendapat bagian.
Percuma berpantang-pantang atas keberadaanku dan kamu dalam kebersamaan.
Nalar saja.
Nasib selalu lebih kuat,  takdir selalu lebih lincah.
Bagai memukul sehelai bulu menggunakan sebatang lidi.
Hanya akan mendesing,  tanpa mengenainya telak.
Agar kamu tahu saja,  enharmoni juga diciptakan di tengah-tengah kita.
Kamu bisa saja menyucuknya dalam keberuntungan.

~bagian 1~
Aku mengenalinya,  yaitu siapa yang ku cintai.
Aku berusaha,  mencoba dalam kedekatan.
Aku merajutnya,  dalam keterbatasan.
Sekali lagi meletakkan diriku sebagai sesuatu yang berharga.

~bagian 2~
Menerima dengan sungguh-sungguh,  merelakan dengan bertabah-tabah,  berusaha berkata ikhlas di setiap kesempatan.
Kepada hatiku sendiri.
Aku sungguh berharga,  oleh sebab itu aku berbahagia.

~bagian 3~
Badai hidup datang bertubi-tubi.
Bahkan saat terbangun dari peraduaan,  aku harus menahan kesedihan.
Pesan seperti ini menjadi bukti keagungan kasih terhadap pribadiku.
Walau pun adalah omong kosong jika aku bilang  aku sanggup berkata kepadaNya (Tuhanku),  "Terima kasih,  atas semua derita ini."

Itulah bagian-bagian yang harmoni.
~bersambung~

#citra_autisimo

Monday, February 27, 2017

26 Februari 2017

Tidak ada yang harus dimenangkan,  analogi sekalipun.

Tentang melakukan ikhtiar.
Seharusnya memang tanpa beban.

Tentang melawan kebiasaan.
Seharusnya memang tanpa alasan.

Tentang tertawa dan sapaan.
Seharusnya memang apa adanya.

Tentang permata hati.
Seharusnya memang selalu dipoles.

Mendekatlah apa yang menjadi keharusan.  Mendekatlah segera.
Jadilah sebuah kepastian.
Asumsi akan mati,  diksi akan terjadi.
Kebimbangan tidak akan ada lagi.

#citra_autisimo

Saturday, February 25, 2017

23, 24, 25 Februari 2017

Obat buntu?
Rupanya adalah berterima kasih.

Refleksi kebuntuan?
Rupanya adalah ketegasan.

Sakit jiwanya?
Rupanya adalah diamkan saja.

Seperti siklus para-idiot-ku.

Membacanya saja mungkin salah.
Ku jawab lebih dulu saja,  "itu urusanmu."

#citra_autisimo

Thursday, February 23, 2017

22 Februari 2017

Ini humor tentang jodoh.
Dan aku si-omong-kosong tersiksa lagi.
Aku menunjuk siapa yang boleh berbicara kepadaku,
yang boleh tertawa dan bersedih bersamaku,
yang boleh bertanya jawab kepadaku,
yang boleh menyentuhku,
yang matanya boleh menatapku.
Dia adalah jiwa-jiwa telanjang.
Yang tahu bagaimana memperlakukan jiwa yang terpasung,
yang melihat,  mendengar,  dan merasakan sosok yang dihadapinya sebagai mahluk dalam kesetaraan.

Karenanya aku berdoa kepada Tuhan untuk dia.
Adalah dia,  yang telanjang jiwanya.
Adalah dia,  yang telanjang batinnya.
Adalah dia,  yang mungkin paling hina,  tetapi tidak mengenal kepalsuan.
Yang mau,  hanya yang mau mengerti tanpa alasan.

Agar aku tidak angkat kaki dari hadapannya, meninggalkan betapa seriusnya seluruh bagian hidup ini bersamanya.
Inilah saat yang tepat untuk menunjuk dan memilih,  bagiku.
Bagimu,  belajarlah apa itu memberi dan  menerima.
Aku si-keras-hati berada di sekitarmu setiap saat.

"Tuhanku,  setiap Engkau membangunkan aku si-kepala-batu dari tidurku,  sepanjang hari-hariku,  sampai aku tertidur kembali,  sekali ini saja,  tolong katakan kepada mereka dan dia."
"Bahwa semuanya akan baik-baik saja."

#citra_autisimo

Tuesday, February 21, 2017

21 Februari 2017

Hari raya perayaan salah paham sejagat.
Ada hal lucu di tiap detiknya.
Banyak hal baru yang bisa dijajaki dari kelucuan itu.
Salah satunya belajar bagaimana menyikapi kegelisahan.
Dinding-dinding ini tidak harus dilubangi jika hanya ingin melihat ada apa dibaliknya.

Harapanku,  kata-kata bijak ini semoga saja cukup luas untuk menampung kita semua.

Ketika aku berbicara siapakah jati diri ini,  kamu akan selalu lebih tahu tentang akhir ceritanya.
Namun ketika aku mengakhiri cerita ini,  selalu saja kamu ingin tahu siapa jati diri ini.

Aku telah selesai memilihkannya untukmu.

Dia sempat menerbangkan aku bertemu rembulan.

Ketika aku berayun-ayun di sana,  kenangan kemarin kembali hadir.

Sungguh dunia yang sangat luar biasa sempurna,  segalanya hanya tentang kamu.

Perhatianku hanya padamu,  terlebih saat kamu bersandar.

Kebersamaan kita kemarin adalah tanpa judul.

Memaksaku berpikir keras,  apakah dirimu tangkai bunga yang terakhir.

Malam ini,  aku resmi merayakan cintaku untukmu,  bagimu,  sang kecantikan malam.

Kini telah ku temukan arti kehidupan,  wahai kamu.

Jangan biarkan aku terjatuh sesaat setelah kamu hadir,  paling tidak bernyanyilah satu atau dua tembang dahulu.

Sambil kau bawa aku berkeliling,  karena aku sudah siap.

Aku suka cara-cara gila kita menghadirkan alunan-alunan dinamis ini.

Ketika aku merasa dihujam,  ketika itu pula aku tahu aku punya rindu.

Ketika aku merasa baik-baik saja,  ketika itu pula kamu nyata di dalam dada,  membuat aku bertanya segala sesuatunya tentangmu.

Apa mungkin ini cinta yang akan membawaku ke puncak hidup di dunia?

Bagaimana?
Masihkah kamu tahu akhir ceritanya?
Tahukah kamu siapa jati diri ini?
Haruskah aku tetap terus bercerita?
Adakah kamu akan selalu ingin tahu?

Sudah ku katakan berulang kali.
Kamu hanya perlu membuka jendela dunia.
Agar kamu tahu dan mengenal dunia.
Akan ku tunggu sampai kamu mengerti.

#citra_autisimo

20 Februari 2017

Tentang kekhawatiran.
Tentang kejujuran.
Tentang keinginan dan kehendak.
Tentang kenyataan.
Tentang pembuktian.
Tentang masa yang akan datang.
Tentang pengharapan.

Bila aku khawatir tentang apa yang yang sesungguhnya dikatakan keinginan dan kehendak,  nyatanya pembuktian tentang itu tetap saja akan datang.
Aku hanya dapat mengisinya dengan terus berharap.

Mencintai segala sesuatu tentangmu adalah cinta mati.
Kau ku genggam,  kau ku simpan.
Tidak merubah apa pun di masa depan nantinya.
Kita selalu akan menjadi masa lalu.
Yang menjadi berbeda adalah jika masa lalumu dan masa laluku nantinya berada di masa depan yang sama.

#citra_autisimo

Monday, February 20, 2017

19 Februari 2017

Hanya ingin mengungkapkan sesuatu.
Hal yang sebenarnya hanya pantas didengar oleh dia yang ternyata ingin juga mengerti tentang sebuah kehadiran.

The first step to learn about being loved is how every attendance is so precious.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya aku  memulainya dari penerimaan akan dirimu.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya aku merasakan kembali perjumpaan demi perjumpaan karena begitu berarti.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya saat aku memulai sesuatu denganmu saat itu,  itulah yang aku rasa tepat.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya kamu telah ku izinkan untuk berbuat sesuatu kepadaku.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya telah kukosongkan sebuah tempat untukmu beraksi di sana.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya segala sesuatunya adalah pilihan yang ku jalankan dengan penuh kesadaran dan ketabahan.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya itulah saat dimana apa pun itu yang menunggu terjadi kepadaku telah aku relakan untuk terjadi.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya tepat  dimana perjodohan hidupku dan kamu tidak lagi membebani aku dan hidupku.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya saat yang paling menenangkan aku karena segalanya tentang dirimu telah ku bungkus dengan keikhlasan.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya aku dengan yakin menjalani sesuatu yang membuat  segalanya menjadi baru.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  artinya hadir  kenangan dari dan tentang kita,  duka,  cerita,  suka,  canda,  prakarsa,  keinginan-keinginan,  pertalian imaji,  dan apa adanya tentang yang telah kita lakukan berdua.

Bila aku ingat sesuatu tentangmu,  sayangnya di saat yang sama aku juga sadar bahwa aku tidaklah pernah hadir dalam ingatan batinmu.

Sekuat-kuatnya maksud hati melarang,  kalbu terlanjur terbang melayang.

Ini semua tiada yang abadi.
Kecuali mimpi-mimpi yang menjaganya.

Bagaimana bisa kamu dan aku jadi satu dalam kebahagiaan,  sedangkan tak satupun hadirku datang dalam mimpimu?

Bagaimana bisa dia berkenan ku datangkan ke dalam hidupku,  jika hati dan batinku keras membatu demi ego?

Namun hadirlah saja kapan pun kamu mau di hati ini,  jangan pernah khawatir bila akhir kita berdua tertulis tidak demikian?

#citra_autisimo

Saturday, February 18, 2017

17 - 18 Februari 2017

Hati.
Di sana ada diriku.
Tahta dan Saya,  serta sesuatu di antaranya.
Aku sering menemuinya.
Sebagian manusia berpegang bahwa tahta adalah tentang kemuliaan.
Sebagian lagi bersaksi bahwa tahta adalah kebaikan.
Sebagian lagi memperjuangkannya sebagai penghargaan.
Sisanya berpendapat bahwa tahta adalah kesan dan hanya kesan.

Maka dari sinilah dimulai sebuah omong kosong.
Harga yang disematkan untuk sebuah kerja keras yang disematkan terlalu murah.
Tubuh yang hanya tinggal kulit dan tulang,  itu murah.
Jiwa yang dipasung keharusan imajiner,  itu juga  murah.
Hidup yang penuh warna tiruan,  lebih murah.
Dan diantaranya omong kosonglah yang sangat  murahan.

Bila tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan,  mengapa harus ada yang dikorbankan?

Saya,  adalah sebutan untuk aku yang memanggil-manggil kalian.
Aku yang selalu mencoba mengalahkan pertalian ilusi antara tahta dan saya.
Dari tengah keduanya perjuangan untuk dikenang sebagai apa dan siapa dirancang.
Dari himpitan keduanya kunci mati untuk mengikat keduanya ditempa di liang api.
Selalu ada bara yang membuat kaki ini tidak mampu berdiam.

Aku tidak menciptakan topeng itu di dalam kamu,   meski pun aku punya waktu.
Aku tidak menyediakan segala sesuatunya bagimu karena kelimpahan hidup.
Aku membohongi diriku sendiri bahkan demi sebuah kejujuran.
Malang di jiwa untung di badan.

Bila ada artinya bagimu segala tentang saya,  maka ada tempat di sana untuk aku.
Tempat bersantai,  duduk,  diam,  tanpa ada  keharusan imajiner,  tanpa ilusi-ilusi,  dan tanpa kebencian.
Di sana yang ada hanya aku dan waktuku.
Tentang berapa lama aku dizinkan berada di sana.

Sepertinya aku pun demikian,  kita semua cemerlang,  terang benderang bagi yang lain.

Kalau aku mendahuluimu pergi dari tempat itu,  bagaimana?
Kamu yang harus mengejar saya.
Demikianlah kejelasan tentang itu.
Tapi,  sepertinya kamu terlalu dangkal.
Ingat,  jangankan air,  waktu pun harusnya datang kepada kamu menyembah.
Begitu bukan?

Aku terhalang bukan karena hal buruk.
Saya yang demikian.
Waktu hanyalah tempat.
Dunia hanyalah sarana.
Hidup adalah tetap hal-hal dengan keutuhannya.
Sedangkan tahta,  adalah?

Waktu yang berulang.

#citra_autisimo

Friday, February 17, 2017

16 Februari 2017

Fix your life up! By Prince

"FIXURLIFEUP"
(with 3RDEYEGIRL)

Tell me how some people walk in the sun
While others just walk in the dark
Lookin' at the world through the barrel of a gun
Hands behind their back and a parked car
America you might fair better
London your sure to be toast
You'll always get the dream that you deserve
From what you value the most

You need to fix your life up
Fix your life up
Fix it up

Go with the guitar is twelve times better than another crazy … voice
Trying to be a star
When you're just another brick in a misogynistic world, the noise (?)
When the leaders learn how to follow
And then all the people lead
Instead of everybody getting what they want
They can get what they need

You need to fix your life up
Alright
Fix your life up
Fix your life up

Don't worry about what the crowd does
Just worry about being good at what you love
Don't make this comṗlicated
You know it's true
Don't make us put somebody else in for you

*NB: (mungkin) terdapat kesalahan kata.
Sumber: http://www.azlyrics.com/lyrics/prince/fixurlifeup.html

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Untukku,  singkat saja.
Aku tidak pernah khawatir tentang apa yang dikatakan keramaian.
Kamu? ,  jangan pernah.
Khawatir saja tentang bagaimana menjadi yang terbaik atas apa pun yang kamu lakukan dengan penuh kecintaan yang dalam.
Atas apa yang kamu cintai.
Katakan, "Aku adalah pribadi yang terbaik,  yang paling pantas berada di dalam diriku."
"(Aku) Tidak peduli bila cuma dianggap sampah."

#citra_autisimo

Wednesday, February 15, 2017

15 Februari 2017

Perlahan tapi manis,  seperti itu cara kabar bahagia mendatangiku.
Jelas ini tentang Tuhan.
Jika saja bahasa hati semudah cara kita berbincang semalaman,  jika saja.

Dalam kekurangan ternyata aku berkelebihan kesempatan.
Dalam senggang,  aku banyak memikirkanmu.
Dalam tenang,  aku banyak membayangkan wajahmu.
Dalam keheningan,  lebih mudah bagiku mengatakan ringkasan semua ini kepadamu.
Aku cinta caraMu.

Mudah-mudahan segalanya dalam keadaan sadar,  aku hanya ingin menyampaikan beberapa tentang ringkasan ini.

Padamu Kebaikan..., "Hinggapilah perlahan-lahan salah satu dari kami."
"Satu-per-satu dari kami."
"Seperti yang baru saja kau lakukan,  tanpa kami ketahui."
"Tolong katakan kepada dia,  aku tersadar,  ternyata aku selalu berbahagia untuknya."

Padamu Impian...,  "Jangan berhenti kendati nanti kita tidak akan pernah bersama di sana."
"Datang saja setiap malam."

Padamu Sang Waktu...,  "Pelankanlah sedikit langkahmu,  kaulah temanku satu-satunya yang paling mengerti aku."

Padamu Memori..., "Bantu aku setiap saat,  beban hidupku berat dan banyak."
"Bersedialah demi aku,  aku menjamin persahabatan kita selalu dalam ramah-tamah dan abadi."

Padamu Matahari dan Bulan..., "Apa yang harus aku katakan padamu?."
"Yang ada padaku hanya Kata-kata singkat sederhana,  sebagai caraku menggadaikan diriku untuk terus bersama kalian."

Padamu Kekasihku,  padamu Bintang Senja,  padamu Masa Depan..., "Anggap saja ucapanku ini senyum dan kecup untukmu,  karena aku tidak sanggup menuliskan apa itu senyum dan kecup."
"Aku bahagia dan aku ingin teruskan,  walau tanpa akhir."

Sudah ku coba untuk menjelaskan betapa manisnya semua ini.
Semoga aku layak bersama kalian.

#citra_autisimo

14 Februari 2017

Intinya,  ini tentang bagaimana kata demi kata terkumpul membangun duniaku.

Silahkan bermain diam bersamaku.
Bebas saja,  dari dalam goamu sendiri atau dari mana pun.
Sesukamu saja,  aku serius.
Tiada akan pernah lebih banyak makna dari satu kata seriusku yang seperti emas ini dibanding seribu canda tiada arti yang pernah kau katakan.

Saat aku duduk di tengah,  telingaku tidak lagi mencari.
Aku tahu kalian mengerti,  karena ia datang sendiri.
Memberiku kemampuan berkeras hati.
Agar pantang bagiku mencabut kembali apa yang menjadi ketetapan.

Bukan persoalan lagi untuk ku mengenal kata siapa,  apa,  kenapa,  untuk apa,  di mana,  sesukamu sajalah.
Lakukan saja apa saja,  katakan saja apa saja,  dan menjauhlah dari khawatir.
Karena aku tidak akan sungkan dan ragu menginjak kepalaku sendiri demi ketetapan yang lebih baik.
Walau pun tidak pernah ada sesungguhnya namaku di sana.

Perlu kalian sadari.
Tangan kalian terlampau halus.
Kaki kalian terlalu jenjang.
Tubuh kalian sangatlah terberkati.
Sedangkan aku hidup sekedar dari hati saja.
Aku ini pecandu rasa sakit,  penghinaan dan kebencian.

Aku tidak diledakkan oleh ledakan-ledakan spektakuler.
Satu saja hal sepele menurutmu,  itu sudah cukup kuat bagiku menahan ledakan apa pun.
Tapi,  satu saja aku dapati ada kemurnian di dalam kamu,  silahkan ambil duniaku,  injak kepalaku sesuka hatimu.

#citra_autisimo

Tuesday, February 14, 2017

13 Februari 2017

Kebuntuan.
Saat pikiran berteriak segarang yang ia mampu,  namun tidak menemukan apapun tepat di mana ia berada.
Ada cara yang mengandung misteri,  yang akan menentukan sebuah jalan terang.
Maka kebutuhan untuk berbohong adalah liku-liku yang harus dipilih.

Saatnya menjilat pantat sesuatu.
Berlaku pengecut untuk menyelamatkan kehormatan.
Karena sebagai pengecut mereka mampu bertahan hidup lebih jauh.
Perjalanan ini jauh,  dan akan lebih dijauhkan lagi.
Menanggung resiko sebagai munafik musiman.
Kala hatinya bersuka,  lidahnya kaku.
Kala hatinya berduka,  bibirnya menyimpul.
Kala hatinya hampa seketika atas sebuah peristiwa,  matanya tampak sayu manja.
Kedua tangannya dilipat santai,  dan sambil berkata sesuatu tentang "Aku masih baik-baik saja."

Ayolah..,  sedikit saja berikan bagian-bagian diriku kesempatan.
Biarkan matamu terperanga.
Dengarkan cara degup kencang jantungmu.
Biarkan kedua tanganmu lunglai di samping pinggangmu.
Katakan dalam hatimu,  "Tolonglah aku,  bawa aku kedalam dirimu,  wahai penguasa hariku."

Bila ada penerimaan akan derita maka bibit ketabahan dan keikhlasan akan segera bertunas kembali.
Nantinya tunas-tunas baru itu akan menjadi rumpun yang indah.
Aku hanya inginkan ketetapan di dalam diriku.

Tentang aku.
Tentang kamu.
Tentang mereka.
Tentang kalian.
Tentang kita.
Tentang jagad raya.
Tentang semesta.

Tentang apa pun yang menjadi kebahagiaan impian kita.

#citra_autisimo

Monday, February 13, 2017

12 Februari 2017

Pada suatu ketika,  bayang-bayang akan berpisah dengan tuannya.

Kebutuhanmu tentang logika di dalamnya akan ku puaskan.
Dalam kalimat lain,  tunggu dan saksikan kebenaran itu sejatinya seperti apa.

Mulutmu manis,  tutur katamu seperti sesepuh pantun di jagad raya.
Aksenmu penuh pesona,  suaramu mampu meredam kebisingan tanpa perlu berteriak.
Bahasa tubuhmu luar biasa,  kamu adalah penjerat alami.
Saat kita berbicara,  aku akan selalu menebak-nebak maksud yang hendak kamu utarakan.
Aku perlu banyak mengupas kulit-kulitnya dengan segala pertanyaan.
Walau pun,  tanpa sadar,  sebenarnya dari awal memang niatmu untuk menyeretku lebih jauh lagi.

Seandainya saja aku duduk-duduk di tempat lain,  sebagai yang lain,  menjadi hal lain,  apa sajakah deretan pertanyaanmu??
Lain dalam maksud hal berbeda tentunya,  karena yang berbeda pun belum tentu tidak sama.

Saat ini,  yang ku katakan,  bagimu adalah sebatas perkataan.
Teori.
Saat ini,  yang ku perbuat,  bagimu adalah koloni hal-hal bodoh dan sia-sia.
Membuang waktumu saja.

Pertanyaanku sederhana.
Tahukah kamu yang mana aku dan yang mana bayanganku?

Konon ada sebuah tempat,  sebuah ruangan besar,  gelap,  berlantai penuh ranting berduri,  berkabut tebal,  lembab,  dan tentu saja berpenghuni.
Penghuninya selalu berusaha melihat apa yang menjadi bentuk yang nantinya akan dilihat kedua matanya.
Selalu bertelinga awas,  menanti satu bunyi kecil saja yang belum pernah didengarnya.
Berotot siaga,  sewaktu-waktu bila dia harus bergerak.

Di dalam alam sana,  ruangan khususnya,  tubuhnya tenang dan kaku.
Hanya saja isi kepalanya liar berpelesir.

Kebenaran seperti inikah yang kamu benci?
Atau,  kebencian macam inikah yang kamu benarkan?

Sesekali hidupmu akan dibunuh logika.
Dan akan terasa manis bagi salah satu dari mereka yang bertukar tempat denganmu.

Antara bayang-bayang dan tuannya.

#citra_autisimo

Sunday, February 12, 2017

11 Februari 2017

Pilihan yang hadir pada sebuah hidup pastinya berlimpah,  dan berkelimpahan.
Akan menjadi benar,  bermanfaat,  kaya faedah dan ilmu bila menyenangkan hati.
Mengapa kamu menaruh curiga atas kesenanganku?

Seseorang berkata betapa aku ini psikopat.
Jiwaku terganggu dan tertekan.
Walau demikian,  kamu tetap mendapat tempat yang indah di salah satu ruang batinku.
Kasihku tidak menaruh balas dendam kepadamu.
Justru aku dikuatkan menjadi pelayan kesabaran untukmu,  pribadiku untuk pribadimu.

Kamu bilang aku idealis,  skeptis,  antipati,  buntu.
Pernahkah aku bilang itu salahmu?
Atau salahku?
Benci aku semampu kamu,  agar aku tahu sedalam apa cintamu padaku.

Semua peristiwa belakangan ini mendadak menggemaskan.
Membuat hati berdebar.
Membuat pegal pipiku karena tersenyum.
Membuat kakiku terus berayun-ayun.
Seolah selalu ada iringan musik di kepalaku.
Menggodaku setiap saat,  agar aku dan kesadaranku terbang menari-nari.
Aku telah lupa diri.
Kamu dan semua yang ada padamu adalah candu khusus yang diciptakan untuk aku.

Seorang pria miskin tidak memandang Ratu Athena.
Dia hanya Pegasus.

Semua manusia merindukan puncak kehidupan.
Dan segera enyahlah dari hadapanku bila kamu tidak.
Dan segera enyahlah kamu jika sebagai manusia tidak melihat keinginan itu juga ada bersamaku.
Ini tentang rasa rindu.

Iya,  bahwa ini sulit untuk kamu mengerti.
Tetapi ingat,  kamu tidak mengabaikannya.
Iya,  bahwa kamu takut.
Tetapi sadarlah,  ketakutanmu dan ketakutanku serta ketakutan kita adalah misteri kenikmatan.
Iya,  bahwa diantara hidupmu dan hidupku ada punya keramaiannya masing-masing.
Tetapi akuilah,  kamu tidak menginginkan diriku jatuh dalam kesendirian.

Demi hal ini aku katakan pada dirimu satu lagi sebuah rahasia.
"Kapan pun kamu ingat tentang seorang pria miskin,  itulah saat dimana kamu hadir menemaniku dan mengobati rindu dan kesendirianku."

#citra_autisimo

Saturday, February 11, 2017

10 Februari 2017

Aku bukan seorang pemarah dan galak,  hanya berusaha tegas dan logis.
Kalau aku,  aku adalah keras kepala dan penyayang.

Sudah waktunya untuk lebih sering tertawa.
Kehadiran sosok-sosok baru yang ku pikir masanya sudah lewat.
Ternyata aku masih mengalaminya lagi.
Seperti sedang di atas panggung.
Yang namanya rasa kagum mampu menutup kecurigaan.
Mampu mengobati rasa sakit,  bahkan untuk luka-luka lama.
Dari hal ini aku mendapati satu nilai penting dalam hidup.
Bahwa harapan itu ada,  selalu bersamaku,  sekecil apa pun dia.
Dia akan selalu berharga di alam diri ini.
Sekali lagi, alam diri ini.

Maafkan bila tiba-tiba aku lancang.
Bila aku punya rasa memiliki dan sayang terhadap yang mungkin tidak pantas untuk kumiliki dan kusayangi.
Percintaan seperti ini bukan jenis yang romantis.
Saya tidak romantis.

Bagian ini yang romantis.
Cinta sebagai bahasa yang Universal.
Lebih romantis lagi dari ini,  mampukah?

Ini dia.
Aku jatuh cinta kepadamu.
Dan aku tidak butuh alasannya.
Sebagai manusia aku hanya ingin lebih baik.
Kamu satu dari antara kebaikan-kebaikan itu.
Aku memang bukan keabadian,  dan bukan siapa-siapa,  bukan apa-apa.
Aku adalah si keras kepala yang mencintaimu dan menyayangimu.
Itu saja kata-kataku.

#citra_autisimo

Friday, February 10, 2017

9 Februari 2017

Dua sisi di kepala yang banyak bertengkar,  bisa jadi adalah tanda mereka akan menyatu.
Pertengkaran yang berakhir hambar.
Apapun yang menjadi asupan kedua sisi pikiran,  adalah baik bila dijejali secara teratur.
Ada juga aturan yang harus berdiri tegak disana.
Pertengkaran yang berakhir hambar.
Semacam deretan pertanyaan di atas kertas,  tetapi kertas yang dibiarkan kosong.
Benar-benar kosong tanpa setitik tinta.
Yang selalu siap disodorkan untuk diisi jawaban.

Aku mungkin tidak dapat menjadi imitasi layak seperti yang ada di pikiranmu.
Aku sepertinya tidak bisa membalas kamu sepadan seperti perlakuan-perlakuan khususmu yang keluar begitu saja dari benakmu.
Aku cenderung melirik ke arah lain demi mencegah pikiranmu menyebrang dan mengisi kepalaku.
Bukan jijik atau tanpa selera.
Karena satu torehan saja berhasil kau buat di atas kertas kosong ini,  aku merasa semakin bergejolak.
Menjadi liar dan jungkat-jungkit.

Pengetahuanku mendadak memerintah banyak hal.
Aku yakin keinginanmu akan sesuatu dari dalam aku telah kamu dapat dan kamu rekam secara baik.
Kamu ternyata lebih banyak merubah dirimu bila  demi yang satu itu.
Pengakuanmu sudah lebih baik.
Kamu lebih dulu hambar.
Dan aku akui aku luput,  justru karena terlalu berhati-hati dengan dirimu secara utuh.

Kita berdua khusus dan unik,  bobrok,  dan  memainkan banyak permainan dan teka-teki bersamaan.
Terlebih lagi saat menyalakan api rasa.
Api yang saling menerangi dari jauh,  namun tidak panas untuk didekati.
Mengundang perhatian,  menyita detik demi detik.
Lebih baik dan lebih lembut.

Bila pemikiran ini dicerna sebagai sebuah melodi,   maka inilah lagu romantis.
Lagu khusus yang ku persiapkan untuk menyentuh lubuk hati yang paling dalam.
Bahkan,  lebih luas dari itu,  ini tentang segalanya.

Bila semua mahluk punya melodi seperti api rasa,  maka mimpi yang aku pilih adalah sepanjang hari duduk di hadapan api itu berdua bersamamu.
Tempat yang baik,  lembut,  dan terang untuk menorehkan sesuatu di atas selembar kertas kosong itu.
Karena bila kita berdua telah sama-sama hambar akan sesuatu,  ku artikan sebagai saat dimana kita telah menyatu.

#citra_autisimo

Thursday, February 9, 2017

8 Februari 2017

Puisi tentang abu-abu dan hijau.
Karya hina si ular beludak.

Bisa jadi tidak terobati hidupku saat ini.
Tetapi,  hidup akan terus berlanjut.
Hidupku berarti bagiku,  karena kalian,  kehadiran kalian para pelipur duka.
Yang aku junjung sebagai cinta,  sekaligus intan permata.
Dalam makna yang ku laraskan dalam suka maupun duka.
Surgaku di dunia.

Memaksakan kebaikan bisa jadi salah,  bagaimana dengan kejujuran?
Mengapa mencintai siapa saja dijadikan permasalahan?
Bukankah semua kehidupan layak diisi oleh cinta?
Kalau hanya jawaban,  aku memiliki beribu-ribu.
Kalau hanya senda gurauan,  aku berbahasa dengan itu.
Kalau hanya tentang gengsi,  hal itu sudah lama ku kubur dalam-dalam.
Dan kalau itu tentang dirimu,  kamu benar besar.

Segala yang pernah terjadi tidak perlu disusul kata kenapa.
Penghargaanmu terlalu murah untuk aku,  jawab ular beludak.

Bila aku yang menjadi hina adalah kebahagiaan bagi dirimu,  lakukanlah.
Bila aku yang abu-abu ini adalah hijau bagimu,  nikmatilah.
Bila aku yang sekarang ini tiada berbekas sungguh-sungguh tiada arti bagimu,  teruskanlah.
Berbahagialah,  segera,  dan berbahagialah.
Mungkin pantas bagiku hanya sebatas alas langkah kepuasan dalam batinmu.

Maaf dan ketulusan telah ku pasrahkan kepadamu.
Dan ini saat yang tepat mengambilnya kembali.
Yang berwarna hijau itu.

Gigitanku tidak berbisa,  justru aku yang meracuni diriku.
Semua berawal sejak lilitan pertama.

#citra_autisimo

Tuesday, February 7, 2017

7 Februari 2017

Kalau dunia ini tidak adil,  kita tidak akan pernah  mengenal perjumpaan.

Terkadang,  hidup ini sungguh gila.
Serta merta aku pun memilih untuk lebih gila.
Hidup tidak akan merubah gayaku.
Perjalananku selalu baru.
Mimpiku selalu baru.
Setiap kali bangun dari peraduan,  hidupku semakin seperti candu.
Aku menatap warna-warna baru dimana pun.
Aku memperhatikan seksama apa saja yang ada di tiap langkahku,  di setiap titiannya senantia memancarkan cahaya.
Kilau-kilau candu.
Lebih baik begini,  aku mabuk setiap hari setiap saat.

Hidupku memabukkan.

Aku banyak menyaksikan masa depan berkembang di depan mataku.
Apa lagi yang harus aku tuntut dan paksakan  dalam hidup ini?
Jangan sok tahu!

Tuhan telah memilihkan semua yang terbaik kepadaku.

Apakah kamu adalah bagian dari itu juga?
Kamu,  iya.
Kamu juga,  iya.
Kamu,  iya.
Dan semua jawaban iya untuk kamu.
Indah sekali,  sampai serasa tidak akan lunas terbayar bahkan dengan air mata.

Ingat satu hal!
Kalau aku berteriak lantang tentang kematian,  jangan tutup telingamu.
Tutuplah matamu,  jangan menoleh kepadaku.
Jangan karena rasa jijik tidak ada lagi kesempatan datang kepadamu pengetahuan tentang hidup.

Tertawalah,  agar kalian tidak lekas mati.

Bagiku tidak berguna mataku kenyang dengan hal-hal cantik.
Bagiku adalah sampah bila telingaku kenyang dengan suara-suara manis.
Bagiku percuma dan sia-sia kulitku disentuh dengan manja,  itu hanya mengotori kulit saja.
Bagiku aib mencium bau surga-surga palsu.
Dan tidak ada nista yang ku izinkan terkecap oleh lidahku.
Aku berucap untuk belajar tentang kejujuran.

Aku tidak ahli menari-nari dengan kata,  bagiku itu cuma alasan bobrok.
Hati,  benda itu,  nanti,  yang akan menjelaskan segalanya pada kalian.
Itu juga seandainya kalian punya.

Perjumpaan seperti ini yang kalian inginkan? .
Perjumpaan dengan alasan dan penyesalan.

Aku dan kamu tidaklah berbeda,  namun tidak pula menjadi serupa.

Aku sangat menginginkan hidup benar-benar hidup,  dan tanpa topeng.
Kalau begitu kita berbeda.

Maka enyahlah keburukanmu itu.

#citra_autisimo

Monday, February 6, 2017

6 Februari 2017

Hanya ingin kamu-kamu dan kamu tahu.
Bahwa ini sangat jelas,  ada sesosok bayangan yang menggali ke dalam refleksi bayanganku.
Sudah ku katakan seluruhnya aku menjadi milikmu.

Kamu tampak menduduki sebuah kebohongan,  dan lebih baik menurutmu melakukan itu dari pada memohon untuk dibantu berdiri.
Ku katakan sekali lagi,  aku seluruhnya milikmu.

Apa yang kamu inginkan?
Dihargaikah?
Karena kamu tampak berusaha keras untuk itu.

Dihentikankah?
Karena kamu sepertinya tak peduli akan wajah orang-orang yang berkata kepada kamu,  kamu sudah kelelahan.

Tentang duniakah?
Apa pikiranku,  kata-kataku,  nyanyianku,  kesabaranku,  kehadiranku,  dan yang pernah kuberikan padamu tidak cukup membayar senyumanmu?

Mahluk seperti aku tidak akan pernah sanggup memuaskan dahaga seperti itu.
Aku bukan alat pencapai kepuasan.

Menjadi legendakah?
Bukankah jejakmu di dalam diriku sudah seperti jejak sang matahari?

Bahkan saat pujianmu kau bisikkan,  kecupanku tetap kuberi seperti ia sedang lantang berteriak.
Mungkin tidak kamu butuhkan dan kamu tidak pedulikan pentingnya memiliki atap,  tetapi ku ingatkan,  untuk bersandar dalam kenyamanan panasnya dan dinginnya dunia,  apa pun itu harus punya atap.

Pertanyaannya adalah kemana kita akan bersandar?
Adakah di pohon kehidupan yang sama?
Adakah pernah sama apa yang terlintas di benakmu?

Aku hanya ingin tahu apa yang tersimpan di celah-celah hatimu.
Untuk itu aku bertanya mengapa.
Sampai terjadi lagi yang bernama pertemuan,  maka terjadilah pula pertanyaan yang sama.

Tuhan berkehendak atas setiap cinta.
Itulah berkat.
Bahkan bila hanya di dalam mimpi,  kehilangan akan itu pun pasti membekas di sisa hidupku.
Aku bersyukur atas keagungan semua itu.

#citra_autisimo

Arsip

addThis

addThis