Hari raya perayaan salah paham sejagat.
Ada hal lucu di tiap detiknya.
Banyak hal baru yang bisa dijajaki dari kelucuan itu.
Salah satunya belajar bagaimana menyikapi kegelisahan.
Dinding-dinding ini tidak harus dilubangi jika hanya ingin melihat ada apa dibaliknya.
Harapanku, kata-kata bijak ini semoga saja cukup luas untuk menampung kita semua.
Ketika aku berbicara siapakah jati diri ini, kamu akan selalu lebih tahu tentang akhir ceritanya.
Namun ketika aku mengakhiri cerita ini, selalu saja kamu ingin tahu siapa jati diri ini.
Aku telah selesai memilihkannya untukmu.
Dia sempat menerbangkan aku bertemu rembulan.
Ketika aku berayun-ayun di sana, kenangan kemarin kembali hadir.
Sungguh dunia yang sangat luar biasa sempurna, segalanya hanya tentang kamu.
Perhatianku hanya padamu, terlebih saat kamu bersandar.
Kebersamaan kita kemarin adalah tanpa judul.
Memaksaku berpikir keras, apakah dirimu tangkai bunga yang terakhir.
Malam ini, aku resmi merayakan cintaku untukmu, bagimu, sang kecantikan malam.
Kini telah ku temukan arti kehidupan, wahai kamu.
Jangan biarkan aku terjatuh sesaat setelah kamu hadir, paling tidak bernyanyilah satu atau dua tembang dahulu.
Sambil kau bawa aku berkeliling, karena aku sudah siap.
Aku suka cara-cara gila kita menghadirkan alunan-alunan dinamis ini.
Ketika aku merasa dihujam, ketika itu pula aku tahu aku punya rindu.
Ketika aku merasa baik-baik saja, ketika itu pula kamu nyata di dalam dada, membuat aku bertanya segala sesuatunya tentangmu.
Apa mungkin ini cinta yang akan membawaku ke puncak hidup di dunia?
Bagaimana?
Masihkah kamu tahu akhir ceritanya?
Tahukah kamu siapa jati diri ini?
Haruskah aku tetap terus bercerita?
Adakah kamu akan selalu ingin tahu?
Sudah ku katakan berulang kali.
Kamu hanya perlu membuka jendela dunia.
Agar kamu tahu dan mengenal dunia.
Akan ku tunggu sampai kamu mengerti.
#citra_autisimo