-->
Anomali (56) Januari 2017 (31) Februari 2017 (25) Spesial (22) Humor (12) Liefde (12) Love Takes and Love Gives (11) Serba Serbi (7) Untitled (7) Pin-Pin-Bo (5) Opini (2) Kotak Sampah (1) Maret 2017 (1) Music (1) Penting! (1)
Showing posts with label Untitled. Show all posts
Showing posts with label Untitled. Show all posts

Thursday, August 3, 2017

Semua Baik-baik Saja

Hanya tentang hidupku yang malang. 
Semua yang bersandar padaku hanya bersandar. 
Singgah sementara lalu pergi sejauh yang tak dapat ku gapai. 

Ada yang nyata hadir setiap hari di sini. 
Kalau ada yang tidak terlihat matamu bukan berarti itu tidak terjadi. 
Aku sangat yakin,  kesempatan pun datang bagi mereka yang tidak sempurna. 
Salah satunya bila tanpa pernah terlintas di benakku tiba-tiba kasih ini kau balas dengan bibirmu. 
Kesadaranmu tidak melihatnya,   bukan berarti itu tidak pernah terjadi. 
Bahkan lebih berwarna dari semua yang pernah ku dapatkan. 

Saat kamu jauh bermimpi di dalam duniamu untuk pencapaian gilamu itu,  aku mencoba sesuatu yang lebih dari itu dengan menangisimu. 
Ku sadari setiap hari aku meletakkan diriku sebagai pendengar kata-kata. 
Tak ada satu pun ku masuki celah yang ada di sana. 
Hanya tak ingin selesai dari situasi itu,  karena saat kau membuatku seperti ini tidaklah terjadi setiap hari. 
Meski keinginan selalu kerkata demikian. 
Ku ingin bahagia terjadi karena dia sungguh terjadi begitu saja tanpa ada kebohongan,  biarkan saja. 

Seperti burung-burung yang bertengger di satu dahan,   menunggu giliran untuk dapat makan. 
Mereka hanya mengerti satu hal,  kapan tiba saatnya gilirannya makan. 
Itu naluri. 
Seperti seorang asing di tanahnya sendiri. 
Seolah menjawabku dengan mengatakan bahwa siapa pun boleh,  asalkan bukan aku.
Dan,  rasanya berbicara dengan kau aku pun sudah tidak tepat.

#citra_autisimo

Thursday, July 6, 2017

*

Untuk kamu.
Berjanjilah,  demi janji kita selanjutnya.
Terima aku,  seperti kamu menerima hujan.

Dengarkan aku.
Tiada pernah bara mendahului api.
Tidak akan ada tawa tanpa menelan sendu.
Merundunglah sehabisnya,  seperti sang asap yang berhati tabah.
Sekuat daya upayanya dia akan mencapai bubungan tertinggi.
Walau takdirnya hanya satu,  yaitu menunggu hilang disapu angin.
Sekedar dan tanpa makna.

Bersembunyi di belakang kalimat bijak rasanya bukan tempat bagiku.
Itu bukan diriku,  tidak sepatutnya aku.
Aku tahu siapa aku.
Persinggahan renta saat pahit kenyataan melelahkanmu.
Dan mungkin,  inilah jalan yang satu lagi.
Untuk aku.

NOTE:
Bagaimana cara kita menerima takdir hidup dan pasang surutnya,  niscaya menjadi bekal perjumpaan kita untuk menyambut kebaikan serta bahagia yang  lainnya,  nanti di masa depan.
Sekarang,  adalah penantian dari masa lalu.
Ingat!! Tidak semua pribadi beruntung sepertimu,  yang aku maksud kamu,  bagian diriku yang lain.
Lumrah saja jika sesosok pribadi dinilai seorang lainnya di luar ukurannya.
Bukankah selama ini dunia memang seperti itu?
Pura-pura tuli?
Atau pura-pura buta?
Yang mana pun yang terpilih,  ingatlah sesuatu di balik yang menggerakkan ini semua.
Keyakinan dari seseorang,  rasa percaya,  dan ketulusan seseorang selalu hadir,  ada,  punya persemayaman,   dan selalu hidup di dalam kamu.  Bahkan di saat kamu menyakiti dirimu sendiri,  ia pun merasakannya.
Sedih dan suka.
Iya, aku bersedih.
Cinta senantiasa keras hati dan penyayang.
Hanya ada iya dan tidak,  berikut tuntutan dan tatanannya.

#citra_autisimo

Wednesday, July 5, 2017

Silahkan

Gak pernah mau punya rasa kecewa untuk orang-orang terdekat/spesial. 
Paling2 cuma punya penyesalan aja.
Karena gak berdaya,  gak mampu buat cegah atau jauhkan mereka supaya gak kejebak di situasi2 sulit.
Misalnya,  berdamai dengan diri sendiri... (mungkin)
Sekedar buang uneg2 atau jujur hati ke hati.
Gak mampu dan gak mau aja ngeliatnya diikat hal2 kayak gitu.
Rasanya gak tega liat mereka harus pura-pura tiap hari.
Padahal,  kita kan bisa bicara.

Tau dan ngerti kog kalo kepercayaan itu mahal,  dan  merasa belum pantes aja kalo harus jadi orang dipercaya.
Yahhh...tapi paling tidak, sekarang jadi tau ya...
Yang kita hindari atau kita tentang atau kita perangi  itu bukan orang lain,  tapi diri sendiri.
Itu dulu dehh.. nanti kita urus yang lainnya,  sama-sama.

Jangan pernah ngerasa sendirian atau ditinggalkan atau dipaksa atau dikekang atau disiksa bantahan2.
Sejatinya ada kog yang selalu dampingin kita,  pertama pasti itu Tuhan,  yang kedua pilihan,  ketiga ya kebebasan.
Mudah2an kemana aja nantinya kita terpilih buat pergi,  yang jadi "maumu" dan "mauku" di akhir nanti adalah hal yang sama... namanya "bahagia"...
Gak ada yang tau,  soalnya kebahagiaan itu misteriusnya selangit.
Kalo pun gak bahagia,  paling tidak itu udah jadi "mau kita".

Semuanya gak harus dimengerti sekarang.
Yang jelas harus dimulai dari sekarang.
Semuanya gak harus dirubah.
Yang jelas harus yakin,  semuanya berubah ke arah yang baik dan pasti lebih lebih lebih lebiiiihhhh baik lagi.
Semuanya harus diikhlaskan.
Yang jelas berusaha,  niat baik,  jujur,  dan doa jangan keputus gara2 hal sepele yang selama ini dipelihara, dikasih makan, dan digedein sama yang namanya ego dan gengsi.
Hahahaha... mau jadi yang begitu?

Miskin, kaya, jelek, cantik, ganteng, terkenal, gengsi gak dibawa sampe liang kubur.
Semua yang masuk liang kubur namanya jenazah.
Berbuat kebaikan aja tiap hari,  berlomba,  mumpung sekarang masih jadi bagian hidup.
Besar kecilnya bukan soal,  biar nanti pas waktunya liang kubur sudah hancur ambruk uzur ada yang diingat dari pribadi kita.

Gak salah toh kita obrolin?
Hehehe..
Maaf yang terdalam dan tulus dari 'si idiot'.

#citra_autisimo

Tuesday, June 27, 2017

*

Bila aku tidak berucap kata itu di hadapanmu bukan berarti aku tidak menginginkannya.
Bila demi kata itu.
Aku tidak mengucapkannya bukan karena tidak mengerti,  melainkan menemukan kata yang tepat untuk mengungkap itu semua ternyata tidak menenangkanku.
Aku tidak mengucapkan sayang,  karena ku merasa bahwa itu tidaklah cukup.
Diriku adalah bahasa yang aku pilih.
Perbuatanku adalah kata-kata sayang itu sendiri.

Suatu hari nanti.
Arah dan tujuan kita mungkin akan dipertemukan,  tapi belum tentu demikian hasilnya,  sayangku.
Orang bodoh mana yang menaruh harap kepada yang tidak pasti?
Itu aku,  sayangku.

Entah bagaimana caramu masuk ke dalam mimpiku hari ini.
Aku memelukmu,  kamu sayangku,  dengan kaos putih favoritmu,  itu terasa nyata.
Walau begitu dekat,  suaramu tidaklah jelas kudengar.
Apa lagi hatimu.

Cinta adalah kematian itu sendiri.
Hidup adalah jalan menuju ke sana.
Walau sebagai manusia aku hidup,  tetapi cinta bisa mati kapan pun ia mau.
Aku berkata,  aku meminta.
Kuburkan aku dengan layak.
Benamkan aku dengan pantas.
Bila dalam duniamu bahkan bayanganku pun tidak ada,  tidaklah masalah.
Mungkin hidupku di sana telah usai,  dan telah mati.
Namun,  hidupku tanpa ada dirimu tetap harus berlangsung.

Bila kamu mengerti sesuatu tentang ini,  itu mungkin hanya bayanganku.
Dalam sapa kamu akan bertanya.
Bila kamu kehilangan sosok diriku,  itu rindu namanya.
Dalam percaya kamu akan menyapa.
"Adakah kata sayang untuk aku? Sekali ini saja."

#citra_autisimo

Saturday, June 24, 2017

*

Karena dunia yang tak tersentuh olehku selama ini,  ternyata dia berada tepat di hadapanmu.
Bersamamu.
Saat aku menikmatinya aku tak sadar.
Itulah alasan dirimu sekarang,  ketika aku memintanya,  kamu berkata "sayang,  aku sudah memberikannya".
Kutipan hati terbaik untuk hari ini.
Supaya kamu tertawa dan hilang kekhawatiran.
Selalu ada cinta terbaik,  bahkan di sisa-sisa hidup ini.

#citra_autisimo

Saturday, June 17, 2017

*

Tentang cita-cita, mimpiku, dan sisa kehidupan.
Sejenak ku pikir apa mungkin.
Kata-kata terus berulang tanpa ada susunan yang bisa ku pahami.
Pertanda ku pandang sambil mencari.
Jauh ku lepas terasa dekat.
Ku menjadi bayangan namun terasa semakin sulit.

Tak ingin melayang-layang lebih lama lagi.
Harus ku akui segalanya dalam tanda tanya.
Balutan romantis ini membungkus kulit yang semakin merona.
Namun sayang,  harus berapa lama lagi.
Memikirkannya serta merta menambah sakit kenyataaan sekaligus menguatkan keadaan dalam diri secara bersamaan.

Kalimat tua yang bertanya,  apa mungkin sang kumbang mencapai rembulan?
Belum ada jawabnya.

Risau dan kacau,  tiada telinga untuk mengadu.
Tiada mulut menjernihkan.
Dan tiada lagu lagi mengiringi di persembunyian.
Bila saja boleh aku yang menulisnya kembali,  tidak akan ada pertanyaanmu darimana.

#citra_autisimo

Thursday, June 15, 2017

*

Di depan sana,  nanti ketika kita tidak lagi saling mengenal.
Bahwa kita telah saling menyentuh,  saling melukai,  saling mengobati,  hal itu benar.
Bahwa tak satu pun dari kita merasakan lagi sejatinya jiwa kita dekat dan saling memeluk,  itu benar.
Bahwa waktu bersama kita pernah lupa segalanya namun sangat bahagia,  itu juga benar.
Bahwa selalu ada kehangatan dan semangat yang saling menyokong antara  harapan dan kemesraan,  iya,  itu juga benar.
Tidak pernah ada penyesalan di sana.

Di depan sana,  ketika nanti telah kita temui arti kehidupan ini.
Iya,  masing-masing dari kita.
Hanya ada ingatan tentang kita berdua.
Bahwa sepertinya aku mengenalmu,  paham sesuatu tentang dirimu,  dan itu adalah benar.

Di depan sana,  meskipun tiada satu pun takdir atau perjodohan yang ditetapkan untuk kita.

#citra_autisimo

Arsip

addThis

addThis